Pada umumnya kalau saya perhatikan, pasien yang periksa ke dokter kandungan dibagi menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah pasien yang sudah berpengalaman atau sudah mempelajari tentang kehamilan dan yang kedua adalah pasien yang nge-blank. Jenis pasien yang kedua ini biasanya adalah pasien yang baru pertama kali hamil sehingga pada saat periksa bingung apa yang harus ditanyakan. Biar Anda tidak nge-blank, berikut ini adalah daftar pertanyaan yang sebaiknya Anda tanyakan pada saat periksa ke dokter kandungan Anda agar kunjungan ke dokter benar-benar bermanfaat.
Usia kehamilan
Pastikan anda mendapatkan informasi tentang usia kehamilan anda. Biasanya dokter akan menentukan dari dua parameter. Pertama dari hari pertama haid terakhir, dan dari pemeriksaan USG. Dengan mengetahui, tanggal hari pertama haid terakhir (apalagi bila siklus haid ibu teratur), dokter dapat menentukan usia kehamilan dengan lebih tepat ketimbang ibu yang melupakan tanggal tersebut. Bagi ibu yang lupa, akan digunakan pemeriksaan USG.
Semakin dini pemeriksaan USG dilakukan, hasil penentuan usia kehamilan yang didapat akan lebih akurat. Kalaupun meleset paling hanya dalam hitungan satu atau dua hari saja. Kepastian usia kehamilan ini akan kembali dikonfirmasi lewat pemeriksaan USG saat ibu melakukan kontrol berikutnya. Saat kontrol pertama ini pun umumnya perkiraan tanggal persalinan sudah dapat diprediksi.
Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan
Pemeriksaan darah amat dianjurkan di awal kehamilan, seperti periksa darah rutin (komponen HB, trombosit, lekosit dan hematokritnya). Hal ini untuk mengetahui status keadaan ibu pada awal kehamilan secara laboratorium, baik keadaan kurang darah (anemia) ataupun ada tidaknya infeksi mengingat umumnya sering terjadi infeksi saluran kencing pada kaum hawa. Akan lebih baik bila ibu telah melakukan pemeriksaan TORCH saat persiapan kehamilan (premarital check up).
Taksiran Berat Janin
Taksiran berat janin (janin = bayi yang belum lahir) penting untuk mengetahui apakah janin anda berkembang sesuai dengan usia kehamilan (Tolong ditanyakan juga ke dokter anda apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan.) Selain itu juga berguna untuk menentukan apakah bisa bersalin secara normal atau harus operasi, pada umumnya dengan postur orang Asia maka janin dengan taksiran di atas 4000gram umumnya dianggap besar dan adalah lebih baik dilahirkan secara operasi.
Adakah kelainan
Tentu saja tidak semua kelainan dapat dideteksi dengan USG, tetapi kelainan-kelainan yang sangat nyata pada umumnya bisa dideteksi. Adapun kelainan yang seringkali ditemukan antaralain bibir sumbing, kelainan jantung yang nyata, dan lain-lain.
Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dengan USG, dokter dapat memeriksa frekuensi denyut jantung janin (DJJ). Nilai normal DJJ tergantung pada usia kehamilannya. Pada trimester satu DJJ hingga 180 kali per menit masih dianggap normal, sementara pada trimester tiga DJJ yang dianggap normal adalah antara 110-160 kali per menit.
Air ketuban
Air ketuban juga dapat diperiksa dengan USG, nilai normal juga tergantung dari usia kehamilan.
Lokasi ari-ari
Yang paling penting ditanyakan adalah apakah ari-ari menutupi atau terletak di dekat mulut rahim. Namun biasanya, pemeriksaan lokasi ari-ari ini baru akan dilakukan pada usia kehamilan di atas 28 minggu.
Presentasi janin
Pada trimester tiga dapat ditanyakan tentang presentasi atau posisi janin anda. Pada umumnya presentasi yang diharapkan adalah presentasi kepala. Apabila didapatkan presentasi bukan kepala, mohon ditanyakan kepada dokter anda apakah boleh lahir secara normal atau tidak.
Lilitan tali pusat
Ini adalah pertanyaan nomer 2 paling sering yang ditanyakan pasien kepada saya. Apabila ditemukan lilitan tali pusat, maka mohon didiskusikan dengan dokter anda apakah persalinan akan dilakukan secara normal atau operatif.
Suplemen apakah yang harus dikonsumsi?
Biasanya dokter akan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi asam folat di usia tiga bulan pertama sebelum kehamilan atau paling tidak selama trimester awal. Tujuannya untuk mencegah terjadinya cacat bawaan pada janin (Neural Tube Defect).