Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu dan menggembirakan bagi seorang wanita, meski proses melahirkan seakan jadi momok bagi setiap ibu yang hamil. Rasa sakit dan nyeri saat melahirkan sudah menjadi kodrat wanita. Tak jarang, kekhawatiran akan lamanya proses kelahiran dan rasa sakit, sering menghantui pikiran calon ibu sehingga jalan pintas diambil melalui proses cesar. Akan tetapi hampir setiap ibu menginginkan proses kelahiran berjalan normal.
Di era modern ini, ada banyak cara yang ditawarkan kepada seorang ibu yang hendak melahirkan, antara lain metode water birth. Dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, dokter spesialis kandungan di RSB Harapan Bunda Denpasar mengatakan, metode persalinan water birth diyakini sebagai cara melahirkan dengan mengurangi tingkat kesakitan. Proses melahirkan dengan metode ini sangat sederhana dan tidak jauh beda dengan persalinan normal di atas tempat tidur. Perbedaan terletak pada media yang memakai kolam air (bath up) berdiameter 1,5-2 m berisi air hangat dengan 34-37 C atau kurang lebih sama dengan suhu di dalam rahim. Hal itu membantu seorang ibu mengurangi rasa sakit selama kontraksi, sekaligus mempermudah proses persalinan.
“Air hangat membuat kulit vagina menjadi elastis sehingga proses kelahiran lebih mudah dan relatif lebih cepat serta mengurangi rasa sakit 40-60% dari persalinan biasa.Air akan mengankat tubuh ibu, sehingga mengurangi nyeri jika dibanding persalinan di atas tempat tidur. Suhu air hangat membuat sirkulasi pembuluh darah lebih baik sehingga kontraksi lebih mudah dan mulut rahim menjadi lembek dan mudah dibuka. Bahkan untuk beberapa kasus, mulut rahim tidak perlu dijahit lagi karena tidak robek,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Proses persalinan water birth memakan waktu 1,5 hingga 2 jam seperti layaknya persalinan di ranjang dan ibu berada di dalam kolam ketika masuk pembukaan 8. Air yang digunakan telah disteriliskan dengan ultraviolet sehingga aman bagi bayi. “Bayi tidak akan tersedak air karena mereka baru bernafas setelah diangkat dari air dan diusahakan bayi diangkat secepatnya dari air setelah dilahirkan kurang lebih 8-10 detik,” tambahnya.
Mengenai resiko melahirkan di air hampir sama dengan melahirkan normal. Selain itu, ibu yang ingin melakukan water birth, dianjurkan untuk mempersiapkan persalinannya dengan mengikuti senam hamil sebelumnya untuk latihan pernafasan dan kelenturan otot-otot dasar panggul agar memudahkan melahirkan bayi.
Keuntungan melahirkan di air, sang ibu merasa rileks dan nyaman, mengurangi rasa sakit, lebih bebas bergerak dan pindah posisi serta mengurangi robekan perineum (daerah antara vagina sampai anus) sehingga tidak perlu dilakukan episiotomi (pengguntingan perineum).
Keuntungan bagi bayi, memberikan proses adaptasi sebelum melakukan pernafasan dan dengan ibunya rileks maka aliran darah ke ari-ari akan lebih baik sehingga aliran oksigen ke janin akan baik.
Oleh Heni Kurniawati (wartawati Koran Pak OLES)
agnes says
apa ada di surabaya ya persalinan seperti ini.
saya tertarik nih.. 🙂
riza says
di surabaya ada gak Rs yg nyedia’in fasilitas ini….??? pgn nie…
evi vivianida rekhanawa says
aq juga pengen,, tp masih cari2 di sby ada gak ya,, kalo di bali kayaknya ada.. tp blm survey lg,, di RSB Harapan Bunda Denpasar.. pengeeeen,, bgt,,
Marinda says
Dr Greg.. apa bisa y request di RSAU tempat dokter praktek.. karna saya jug asalah seorang pasien disana… kebetulan usia kandungan saya masuk 6 bulan.
Moon informasinya Trima Kasih
ghieska says
Waterbirth di surabaya, ada di RS Husada Utama dengan Dr. Amang Surya SPOG. mungkin beliau juga 1 team dengan Dr. Greg.
Untuk lebih lanjut bisa ditanyakan ke RS Husada Utama Surabaya.
Tirza says
Dr. Di RSAU itu Persalinan Water Birth apakah sudah ada dan bisa dilaksanakan??
mohon info dmn bisa bersalin dengan proses water brith
trims