Bagi Anda yang sudah berniat untuk memiliki momongan, mempersiapkan kehamilan dapat dimulai dengan menjalani pola hidup sehat sekarang juga. Ini termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kesehatan tubuh secara umum, berhenti merokok, serta minum suplemen asam folat.
Mempersiapkan kehamilan penting dilakukan sedini mungkin, yaitu segera setelah kamu berniat untuk memiliki anak. Hal ini penting dilakukan agar tubuhmu siap untuk hamil dan tetap sehat sepanjang 9 bulan kehamilan nanti. Selain itu, persiapan ini juga bertujuan agar bayi dapat dilahirkan dengan selamat, sehat, dan tidak kekurangan apapun.
Untuk mempersiapkan diri menjalani kehamilan yang sehat, kamu perlu melakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Berkonsultasi ke dokter
Berkonsultasilah dengan dokter kandungan segera setelah kamu memutuskan untuk hamil. Hal ini sangat penting dilakukan, terutama jika kamu berusia 30 tahun ke atas atau menderita penyakit tertentu. Selain berkonsultasi, kamu juga bisa menjalani beberapa pemeriksaan yang berkaitan dengan organ reproduksimu, misalnya USG. Konsultasi dengan dokter kandungan juga bisa dilakukan untuk memulai program hamil.
Persiapan program hamil yang bisa dilakukan
1.1. Hentikan penggunaan kontrasepsi
Apapun metode kontrasepsi yang digunakan, Anda harus menghentikannya sebagai salah satu persiapan kehamilan atau perencanaan kehamilan.
Bagi sebagian besar wanita, kesuburan mungkin langsung kembali setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
Namun, untuk alat KB yang mengandung hormon, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil kembali.
Oleh karena itu, sebaiknya lepas alat kontrasepsi Anda satu tahun sebelumnya agar tubuh memiliki waktu untuk membersihkan diri dari pengaruh hormon alat kontrasepsi.
1.2 Mengetahui masa subur
Masa subur merupakan proses ketika sel telur sudah siap untuk dibuahi setiap bulannya.
Maka dari itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung masa subur yang tepat untuk memperbesar kesempatan terjadinya pembuahan.
Namun, apabila dalam jangka waktu tertentu belum ada pembuahan, Anda dan pasangan sebaiknya melakukan tes kesuburan.
Apabila Anda mempunyai masalah dengan kesuburan, dibutuhkan perawatan khusus agar mempersiapkan kehamilan berhasil.
1.3. Melakukan tes medis
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perawatan pra-kehamilan dapat meningkatkan peluang program hamil dan menurunkan peluang keguguran atau komplikasi persalinan.
Dokter akan menjalankan beberapa tes yang bertujuan untuk memastikan apakah Anda dan pasangan tidak memiliki penyakit tersembunyi yang belum diketahui.
Berikut beberapa tes yang mungkin akan disarankan dokter, seperti:
• Tes darah untuk melihat apakah ada penyakit keturunan.
• Melakukan tes penyakit menular seksual.
• Pemeriksaan pap smear untuk area serviks.
• Melakukan tes untuk menilai kualitas sperma sehat atau tidak.
1.4. Berhubungan intim di waktu yang tepat
Salah satu cara program hamil yang satu ini juga dapat memperbesar peluang kehamilan. Hal yang perlu dilakukan oleh Anda dan pasangan adalah berhubungan intim secara teratur. Cobalah untuk berhubungan intim 2 sampai 3 kali selama masa subur.
2. Menjaga berat badan ideal
Kelebihan berat badan bisa menambah risiko terjadinya komplikasi di masa kehamilan, seperti diabetes atau hipertensi. Sedangkan berat badan kurang bisa mempersulit kamu untuk hamil. Jika berat badanmu ideal, peluang untuk hamil pun akan makin besar.
Jadi, pastikan indeks masa tubuh (IMT) kamu tergolong normal saat mempersiapkan kehamilan. IMT yang normal untuk orang Asia adalah 18,5-22,9.
Cara menghitungnya, berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m)2. Sebagai contoh, perhitungan IMT untuk berat badan 60 kg dan tinggi badan 170 sentimeter (1,7 meter) adalah 60 / (1,7)² = 20,7. Nilai IMT ini termasuk dalam kategori normal.
3. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Mulailah memerhatikan jenis makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhmu. Caranya:
- Kurangi asupan berkalori tinggi tanpa nutrisi, mengandung pemanis buatan, atau mengandung kafein.
- Konsumsilah makanan yang kaya protein, zat besi, asam folat, dan kalsium.
- Konsumsi juga buah-buahan, sayuran, biji-bijian, serta produk susu rendah lemak.
- Konsumsi 340 gram ikan per Namun, hindari ikan yang berpotensi mengandung merkuri dalam kadar tinggi, misalnya ikan tuna.
- Hindari mengonsumsi vitamin A, D, E, dan K (vitamin larut lemak) dalam dosis tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin-vitamin tersebut dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi.
4. Mengonsumsi asam folat / Vitamin penyubur
Konsumsi asam folat setidaknya 6 bulan sebelum hamil. Asam folat dapat membantu mencegah cacat bawaan lahir, seperti cacat tabung saraf. Selain dari makanan, asam folat juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen asam folat. Dosis yang dianjurkan adalah 400 mikrogram per hari.
5. Jauhi rokok, alkohol, dan kafein
Kebiasaan merokok, ditambah mengonsumsi alkohol dan kafein, bisa membuatmu sulit hamil serta lebih berisiko mengalami keguguran. Belum lagi risiko jangka panjangnya, seperti bayi terlahir dengan cacat fisik dan gangguan tumbuh kembang.
6. Melakukan vaksinasi
Untuk melindungi kesehatanmu dan calon janinmu, kamu disarankan untuk melakukan imunisasi atau vaksinasi sebulan sebelum memulai program hamil. Beberapa jenis infeksi, seperti cacar (varicella) dan campak Jerman (rubella), bisa berbahaya bagi bayi yang belum lahir.
7. Menjaga kesehatan gigi dan tubuh
Saat hamil, perubahan hormon dapat membuatmu lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi berlubang. Nah, penyakit gigi dan gusi ini sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan organ janin.
Rutinlah berkonsultasi ke dokter gigi sebelum dan selama menjalani kehamilan. Selain itu, jangan lupa untuk rajin membersihkan gigi agar masalah radang gusi dan gigi berlubang bisa diminimalkan.
Tak hanya rutin berkonsultasi ke dokter gigi, saat hamil atau berencana untuk hamil, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
8. Rutin berolahraga
Lakukan olahraga ringan, paling tidak selama 30 menit per hari. Kamu bisa mencoba yoga, berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau olahraga ringan lain yang kamu sukai.
Bila belum terbiasa berolahraga, mulailah dengan latihan selama sepuluh menit dulu. Tambahkan durasinya secara bertahap menjadi 15 menit, 20 menit, kemudian nantinya menjadi 30 menit.
Dengan melakukan langkah-langkah persiapan kehamilan di atas, diharapkan tubuhmu akan lebih siap untuk hamil. Jika sudah mencoba berencana untuk hamil dan menjalani beberapa langkah di atas, namun masih belum juga berhasil mendapatkan momongan, kamu dan pasangan sebaiknya berkonsultasi ke dokter kandungan.
Hal yang dihindari saat persiapan kehamilan
Tidak hanya masalah kesuburan, ada beberapa faktor lainnya yang bisa membuat keberhasilan promil jadi tertunda.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari ketika Anda melakukan persiapan kehamilan atau cara membuat anak, yaitu:
- Menghindari asap rokok
Apabila Anda atau pasangan merokok, sebaiknya berhenti dan jauhi orang terdekat yang merokok. Merokok atau menghirup asap rokok sebelum hamil dapat mengganggu proses persiapan kehamilan.
Hal ini karena kandungan di dalam rokok dapat memengaruhi kesehatan rahim.
Selain itu, asap rokok yang menempel pada tubuh juga bisa memengaruhi produksi sperma di dalam tubuh.
Setidaknya, Anda memerlukan waktu hingga 3 bulan untuk mendetoksifikasi racun akibat rokok di dalam tubuh.
Merokok saat hamil juga berisiko untuk mengalami kehamilan ektopik, keguguran, bayi lahir prematur, dan memiliki bayi dengan berat rendah. - Menghindari alkohol
Selain rokok, Anda juga harus menjauhi minuman yang mengandung alkohol.
Minum alkohol saat persiapan dan perencanaan kehamilan juga dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil.
Tidak ada yang tahu batasan konsumsi alkohol yang aman saat kehamilan. Namun, minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami keguguran. - Hindari stres
Selama mempersiapkan kehamilan, Anda harus memastikan bahwa tidak ada hal yang mengganggu pikiran.
Bahkan, hal ini juga harus Anda terapkan saat hamil maupun setelahnya.
Pasalnya, jika selama persiapan kehamilan Anda membiarkan berbagai hal menghantui pikiran, hal ini dapat berujung pada stres.
Stres saat sedang persiapan membuat anak dapat menjadi salah satu penyebab Anda sulit hamil.
Tak hanya itu, stres yang dirasakan selama kehamilan juga dapat mengganggu kesehatan.
Maka dari itu, saat merencanakan kehamilan, lakukan hal-hal yang dapat membuat Anda senang dan tenang.
Sebaiknya hindari stres yang bisa Anda dapatkan dari lingkungan keluarga, pertemanan, atau tempat kerja. - Berat badan kurang atau terlalu kurus
Ternyata, jumlah lemak tubuh memengaruhi kesuburan Anda. Lemak dibutuhkan dalam produksi hormon estrogen sehingga terjadinya menstruasi.
Jika terlalu sedikit hormon estrogen dalam tubuh, maka siklus menstruasi dan ovulasi dapat berkurang sehingga lebih sulit hamil.
Saat akan melakukan persiapan kehamilan, Anda memerlukan lemak tubuh minimal sebesar 22%.
Hal ini dapat membantu berovulasi dan memiliki siklus menstruasi yang normal.
Jika berat badan kurang dan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sebaiknya periksakan ke dokter agar masalah dapat segera diatasi.
Namun, apabila hanya butuh menambah berat badan beberapa kilogram, sebaiknya lakukan secara bertahap dengan cara makan makanan yang bergizi seimbang.
Hal lain yang dipertimbangkan dalam persiapan kehamilan
Sebelum melakukan promil serta mengetahui lebih banyak cara agar cepat hamil, Anda dan pasangan harus siap dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Memiliki anak tidak hanya memikirkan nutrisi atau perawatannya saja. Jangan lupa bahwa Anda juga bertanggung jawab untuk mendidiknya.
Berikut hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan kehamilan:
- Apakah Anda benar-benar sudah siap memiliki anak?
Tanyakan hal ini kepada Anda dan pasangan dari hati nurani yang paling dalam. Bukan karena tuntutan orang tua atau tren di lingkungan pertemanan Anda.
Ini bukan hanya keputusan sesaat yang bisa Anda batalkan keesokan hari. Namun, keputusan seumur hidup tentang sebuah jiwa yang akan bergantung kepada Anda.
Mungkin sulit untuk mengukur kesiapan ini. Namun paling tidak, Anda dan pasangan sudah satu suara untuk memiliki anak diiringi dengan kesiapan mental serta finansial. - Ingin menjadi orang tua seperti apa?
Apakah Anda akan menjadi orangtua yang keras untuk menggapai keberhasilan? Atau Anda ingin menjadi orangtua yang santai?
Ini hal yang harus dipertimbangkan sebelum persiapan dan perencanaan kehamilan.
Bicarakan peran apa yang ingin Anda pilih saat menjadi orangtua dan buat beberapa perjanjian dengan pasangan. - Apakah siap secara finansial?
Siap secara finansial adalah hal lain yang harus dipertimbangkan sebelum mempersiapkan kehamilan.
Perlu diketahui bahwa membesarkan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Pasalnya, beberapa aspek penting yang sebaiknya dipikirkan yaitu perihal kesehatan hingga pendidikan.
Oleh karena itu, matang secara finansial juga menjadi aspek yang sebaiknya menjadi pertimbangan dalam merencanakan kehamilan.
Kapan sebaiknya merencanakan kehamilan?
Dibutuhkan periode prakonsepsi (sebelum proses kehamilan) atau tiga bulan untuk melakukan persiapan.
Namun idealnya, rencana kehamilan dibuat 6 bulan sebelum Anda hamil. Baik itu kelahiran bayi pertama, kedua, ketiga, atau lebih.
Pasalnya mempersiapkan tubuh adalah prioritas agar Anda memiliki kehamilan yang sehat.
Akan tetapi, apabila Anda sudah mencoba untuk hamil tetapi belum juga berhasil setelah satu tahun pernikahan, periksakan diri Anda dan pasangan ke dokter.
Menyiapkan Kelahiran Buah Hati
HPL (Hari Perkiraan Lahir) semakin dekat? Segera persiapkan mental, perlengkapan, bantuan medis, dan poin penting lainnya. Apa saja? Yuk, simak! Ingat, catat, dan jangan sampai ada yang terlewat.
Persiapan melahirkan menjadi urusan yang menyenangkan, sekaligus memusingkan di tengah euforia hadirnya anak tercinta. Meskipun begitu, Ayah dan Bunda tentu menginginkan persalinan yang sempurna dan tanpa kendala, bukan?
Karena itulah, jauh sebelum HPL (Hari Perkiraaan Lahir), penuhi segala persiapan jelang kelahiran sang buah hati. Terlebih, momen berharga ini juga dipengaruhi oleh kondisi Bunda sejak trimester pertama kehamilan.
Maka, demi menjaga ketenangan, kesehatan, dan keselamatan proses persalinan, maksimalkan upaya Ayah dan Bunda. Buatlah catatan khusus, agar tidak ada yang terlewat.
Nah, apa saja persiapan melahirkan yang paling esensial? Berikut ini 5 aspek yang perlu Ayah dan Bunda perhatikan:
Kekuatan Fisik
Kehamilan dan melahirkan, merupakan dua momen istimewa yang butuh kekuatan fisik luar biasa. Demi kesehatan ibu dan bayi, pastikan Bunda selalu mengonsumsi makanan bergizi tinggi. Ada baiknya, sejak trimester pertama, penuhi kebutuhan nutrisi yang berkaitan erat dengan perkembangan janin, serta tumbuh kembang anak di masa depan.
Tapi, bukan berarti harus makan dua porsi, ya. Yang terpenting, Bunda wajib melengkapi makronutrien dan mikronutrien penting dalam makanan harian. Tidak ribet, kok!
- Mikronutrien, terdiri dari vitamin dan mineral, yang biasa terkandung dalam buah dan sayur.
- Makronutrien terdapat pada makanan pokok dan lauk-pauk yang mengandung kalori, terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak.
Yang perlu diperhatikan, pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil memerlukan tambahan 300 kalori dari kondisi biasa. Selain itu, penuhi gizi yang penting bagi perkembangan janin, antara lain 1000-1200 miligram kalsium, 600-800 mikrogram asam folat, dan 27 miligram zat besi, serta asupan cairan dan nutrisi, melalui air putih, sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Di sisi lain, ibu hamil hendaknya menjauhi minuman beralkohol, soda, kafein, juga seafood yang terindikasi mengandung merkuri atau logam berat.
Kesiapan Mental
Proses persalinan membutuhkan motivasi dari dalam diri Bunda. Persepsi dan ekspektasi yang baik harus terbentuk, karena pikiran yang tenang akan menjadi penopang kesehatan.
Maka, kesiapan mental Bunda menjadi perihal penting yang harus dijaga. Jika telah memenuhi asupan gizi dan olahraga, Bunda juga perlu ketenangan jiwa. Untuk mempersiapkan mental jelang persalinan, cobalah cara-cara berikut ini:
- Menggali ilmu tentang proses kelahiran bayi, dari buku, situs kesehatan yang kredibel, dan berdiskusi dengan para ibu yang telah berpengalaman menjalani persalinan vaginal atau operasi caesar. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh gambaran kondisi, bersiap menghadapi rasa sakit, dan mengikis kecemasan.
- Menerima kondisi diri sendiri, dengan segala indikasi medis yang menyertai kandungan. Anggaplah segala dinamika selama kehamilan sebagai pengalaman yang istimewa untuk Bunda.
- Relaksasi, melalui perawatan diri dan pijatan lembut dari suami atau anggota keluarga.
- Senam hamil, untuk melatih pernapasan, otot, dan ketenangan diri menghadapi persalinan.
- Menjalin kedekatan dengan suami dan/atau keluarga, karena di tengah kesulitan selama kehamilan, Bunda tentu membutuhkan apresiasi, motivasi, dan afirmasi positif agar selalu tenang dan bahagia. Selain itu, ibu hamil juga butuh perhatian, pengertian, dan bantuan pada berbagai pekerjaan rumah.
- Menggali ilmu parenting, agar Ayah dan Bunda dapat berdiskusi mengenai pola asuh dan rencana keluarga setelah kelahiran anak tercinta.
Catatan medis dan tenaga kesehatan
Penentuan cara kelahiran (vaginal atau operasi caesar) dan tempat bersalin, harus mempertimbangkan catatan medis ibu dan janin. Maka, sebaiknya Bunda memeriksakan kondisi kehamilan secara rutin dan aktif berkonsultasi pada dokter kandungan atau bidan yang tersertifikasi.
Apabila tidak ada indikasi medis yang menjadi hambatan, upayakan proses bersalin berlangsung sealami mungkin (normal dan vaginal) dengan pertolongan bidan atau dokter kandungan. Namun, jika terdapat suatu kondisi yang menghalangi, selalu utamakan keselamatan ibu dan bayi.
Agar tidak panik, buatlah catatan dan perencanaan saat hari H, mulai dari transportasi, barang bawaan, tenaga kesehatan, dan lokasi/tempat bersalin. Bunda dapat memilih untuk melahirkan di rumah sakit, klinik, maupun Puskesmas PONED 24 jam. Yang terpenting, keputusan tersebut telah didiskusikan dengan dokter kandungan atau bidan, dengan pertimbangan rekam medis selama kehamilan.
Perlengkapan ibu dan bayi.
Karena terlalu bersemangat, kadang kala perlengkapan yang telah dibeli dan dibawa untuk bersalin jadi berlebihan dan tidak sempat digunakan. Maka, buat daftar atau checklist barang bawaan yang benar-benar diperlukan, dengan terlebih dulu bertanya pada teman atau saudara yang berpengalaman.
Sebagai referensi, berikut ini perlengkapan melahirkan yang utama untuk dibawa:
- Kelengkapan administrasi, mencakup KK, KTP, kartu asuransi, buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), rekam medis, dan surat rujukan, jika menggunakan KIS BPJS Kesehatan.
- Perlengkapan ibu, antara lain baju sederhana untuk bersalin, kerudung instan (bagi muslimah), pakaian dalam (celana dalam dan bra menyusui), kain jarik, pembalut maternity, ikat rambut, toiletries, dan berbagai benda yang sekiranya diperlukan, terutama untuk relaksasi saat kontraksi.
- Perlengkapan bayi baru lahir, seperti popok, baju bayi, selimut, gendongan, sarung tangan, kaus kaki, dan berbagai kebutuhan lain sesuai dengan kondisi kelahiran.
- Perlengkapan ayah, seperti sandal, baju ganti, minuman, makanan ringan, jam tangan, telepon genggam, charger, atau peralatan lain yang dibutuhkan selama mendampingi proses persalinan.
Kecukupan Dana
Meski dapat mengandalkan asuransi, Ayah dan Bunda tetap perlu menabung dan menyiapkan sejumlah dana. Buatlah perencanaan finansial terkait persiapan melahirkan, mencakup:
- Biaya medis, jika dalam kondisi harus menggunakan dana mandiri.
- Kebutuhan nutrisi, untuk ibu dan janin.
- Perlengkapan ibu dan bayi, yang telah disebutkan dalam poin 4.
- Pemeriksaan kehamilan, secara rutin ke dokter kandungan atau bidan.
- Lain-lain, sesuai kondisi dan antisipasi kajadian tidak terduga.
Sembari mempersiapkan fisik, mental, perlengkapan, bantuan medis, dan dana untuk melahirkan, teruslah berdoa demi kelancaran setiap prosesnya. Yang terpenting, semoga ibu dan bayi, serta seluruh anggota keluarga berada dalam kondisi sehat dan bahagia.