Bahagia bercampur cemas saat menunggu lahirnya buah hati di minggu-minggu akhir kehamilan akan dirasakan oleh kebanyakan ibu hamil. Terlebih kebahagiaan yang spesial pada kehamilan pertama karena sebentar lagi ibu hamil akan menjadi orangtua yang sebenarnya. Sedangkan rasa cemas muncul karena ibu hamil belum pernah merasakan proses persalinan sebelumnya. Di kehamilan-kehamilan kedua atau pun ketiga, banyak juga ibu hamil yang tetap merasa cemas di balik rasa bahagia sebentar lagi akan mendapatkan momongan lagi.
Rasa cemas ini muncul ketika ibu hamil mulai membayangkan proses persalinannya nanti. Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan-lah yang akhirnya berkehendak. Sehingga ketika ibu hamil bersikeras ingin melahirkan dengan normal saat persalinan nanti, tak jarang berujung pada operasi caesar karena berbagai alasan. Berikut ini adalah 7 penyebab paling sering terjadi yang mengharusnya ibu hamil melahirkan dengan operasi sesar:
- Rongga Panggul Sempit
Jalan lahir yang normal merupakan salah satu bagian terpenting dalam persalinan normal, jika panggul ibu ternyata sempit, tentu bayi tidak akan bisa lewat. Dokter biasanya akan mengukur panggul ibu hamil di trimester tiga menjelang persalinan untuk memastikan apakah ukuran panggul ibu mendukung untuk melahirkan normal atau harus dengan caesar.
- Bayi Terlalu Besar (Makrosomia)
Berat bayi normal adalah 2500-4000 gram, jika ukuran bayi melebihi 4000 gram setelah dilakukan pemeriksaan USG, dokter akan menyarankan untuk caesar karena akan berakibat mengganggu pernapasan dan proses mengejang.
- Kelainan Letak Posisi Janin dan atau Plasenta
Posisi janin tidak normal yang sering disebut sungsang atau melintang disarankan untuk melakukan proses persalinan caesar. Begitu juga bila letak plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa) akan bisa berakibat pada perdarahan sehingga perlu dilakukan operasi caesar.
- Riwayat operasi caesar kurang dari 3 tahun
Operasi caesar dilakukan pada persalinan dengan riwayat caesar sebelum 3 tahun lalu dilakukan karena berisiko pada membukanya kembali sayatan bekas operasi sebelumnya.
- Ada Hipertensi atau Preeklamsia Saat Persalinan.
Batas normal tekanan darah ibu hamil adalah sekitar 130/80 mmHg. Lebih dari itu bisa terjadi keadaan hipertensi yang bisa membuat penderita sakit kepala. Pada ibu hamil yang mengalami hipertensi, kondisi sakit kepala ditambah keharusan mengejan pada saat persalinan dapat mengakibatkan pembuluh darah di kepala pecah. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, dokter biasanya akan mengambil tindakan operasi.
- Ketuban Pecah Dini dan Lebih Dari 24 Jam Bayi Belum Lahir.
Ketika ketuban sudah pecah, tidak ada lagi pelindung untuk janin. Dikhawatirkan akan terjadi infeksi dan keracunan pada bayi jika selama 24 jam setelah ketuban pecah bayi belum lahir. Apabila bayi sudah cukup umur untuk dilahirkan, dokter biasanya akan melakukan tindakan caesar apabila jalan normal sudah tidak mungkin ditempuh.
- Kelainan kontraksi.
Sensor reseptor di rahim yang tidak memberi respons merupakan salah satu penyebab kelainan kontraksi. Pada kasus ini pun persalinan umumnya dilakukan dengan tindakan sesar karena rahim pun tidak akan merespons obat-obatan induksi (yang merangsang munculnya kontraksi).
Selain 7 penyebab diatas, masih banyak lagi skenario yang mengharuskan ibu hamil melahirkan secara sesar. Tapi saya berharap paling tidak dengan mengetahui sebab-sebab diatas, Anda sudah memiliki informasi awal tentang beberapa sebab yang mengharuskan Anda melahirkan secara sesar.