Merawat payudara penting dilakukan saat hamil. Dengan begitu, air susu bisa diproduksi dengan lancar. Berikut ini cara merawat payudara yang benar saat hamil:
Bila Puting Sudah Keluar
MERAWAT payudara bisa dilakukan setelah kehamilan berusia tujuh bulan. Sebab setelah usia tujuh bulan, janin sudah menempel kuat di rahim. Bila dilakukan sebelum itu, dikhawatirkan akan menimbulkan kontraksi rahim, sehingga ditakutkan terjadi kelahiran prematur, atau bahkan keguguran.
Cara merawat payudara yang bisa dilakukan adalah:
- Basahi puting susu dengan minyak atau baby oil, lalu bersihkan dengan kapas.
- Setelah bersih, tarik puting susu ke atas secara melingkar. Lakukan 10-15 kali bergantian kanan dan kiri.
- Lakukan massage atau pemijatan dari pangkal ke arah ujung untuk merangsang peredaran pembuluh darah di sekitar payudara.
- Lakukan pemijatan secara memutar dari atas ke samping, lalu ke bawah. Lakukan masing-masing gerakan sebanyak 10-15 kali secara bergantian.
- Kompres payudara secara bergantian dengan air dingin dan air hangat. Bedakan kain kompres untuk air dingin dan air hangat. Lakukan sebanyak 20 kali secara bergantian kanan dan kiri. Cara ini bertujuan untuk melenturkan pembuluh darah. Pada saat dikompres dengan air hangat, pembuluh darah akan melebar dan pada saat dikompres dengan air dingin, pembuluh darah akan mengerut. Kelenturan ini sangat diperlukan saat menyusui kelak. Terutama untuk memompa ASI agar lancar ketika diisap bayi.
- Ambil washlap kasar, lalu gosok-gosokkan pada puting susu secara bergantian. Cara ini merangsang puting pada saat diisap bayi dan untuk menghindari lecet dan perdarahan akibat sesapan lidah bayi yang masih kasar.
Bila Puting Tidak Keluar
IBU yang puting susunya tidak keluar tentu tidak akan bisa menyusui bayinya dengan baik. Puting susu yang tidak keluar ini bisa dimanipulasi, sehingga ketika bayi lahir, puting susu siap digunakan.
Tidak seperti perawatan payudara yang baru boleh dilakukan setelah kehamilan berusia tujuh bulan, memanipulasi puting yang tidak keluar sudah bisa dilakukan sejak awal kehamilan. Bahkan sejak akan menyiapkan kehamilan.
Cara yang bisa dilakukan adalah:
- Siapkan spet tanpa jarum 5 cc dan gunting.
- Potong bagian tengah spet yang sudah steril. Lalu baliklah.
- Masukkan bagian pendorong spet ke ujung yang baru dipotong.
- Tempelkan ujung spet lainnya ke payudara tanpa ada udara yang masuk. Lalu tarik perlahan, biarkan puting payudara tertarik keluar dan tahan 2-3 menit. Makin lama menahan, makin bagus. Karena puting akan cepat keluar.
Lakukan cara ini dua kali sehari setiap pagi dan sore sampai puting susu benar-benar keluar dengan sempurna. *
Posisi yang Benar saat Menyusui
TAK hanya merawat payudara yang diperlukan agar produksi ASI lancar. Tapi posisi yang benar saat menyusui pun sangat berpengaruh. Selain itu, posisi yang benar saat menyusui juga berpengaruh pada kenyamanan bayi. Sebab bila posisi tidak nyaman, bayi akan menangis dan ini akan menghambat kelancarannya minum ASI. Berikut ini posisi yang benar saat menyusui:
- Duduklah tegak di kursi yang sandarannya tidak lentur. Posisi seperti ini sangat penting untuk menghindari tulang punggung melengkung yang mengakibatkan overstrecth (penguluran otot tulang belakang). Bila ini terjadi tentu akan menimbulkan rasa capek yang berlebihan.
- Pegang kepala bayi. Tangan sedikit terbuka untuk menyangga kepala bayi.
- Tempatkan mulut bayi tepat ke payudara. Usahakan agar hidung bayi tidak menempel pada payudara.
- Rilekslah saat menyusui. Untuk kenyamanan, sebaiknya beri bantal sebagai penyangga.
- Susui bayi secara bergantian antara payudara kanan dan kiri, agar ukurannya tetap seimbang.
Narasumber:
Ninik Sutini SMPh
Fisioterapis RS Budi Mulia
Surabaya