Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang terus dengan tidak terkendali. Leher rahim sendiri adalah organ yang menghubungkan vagina dengan rahim. Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia dan beresiko terjadi di semua tingkat usia. Berikut ini 4 hal yang harus Anda tahu soal kanker serviks:
Sebagian Besar Kanker Serviks Disebabkan oleh Human Papillomavirus
Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya tapi kita hanya akan fokus pada virus HPV yang beresiko memicu kanker serviks.
Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 yang berperan dalam 60% terjadinya kanker serviks dan HPV 18 yang berperan dalam sekitar 15% terjadinya kanker serviks. Kebanyakan HPV berbahaya ini bersifat sementara tapi akan menjadi masalah dan beresiko berkembang menjadi kanker bila tidak segera diobati. Maka dari itu pap smear sangat penting di lakukan untuk mendeteksi dini keberadaan HPV sebelum berkembang menjadi kanker.
Untuk mencegah terjangkit HPV, selain dengan menerapkan perilaku seks yang aman, yang paling penting dilakukan adalah dengan mendapatkan vaksin. Vaksin HPV ini diberikan dalam 3 kali suntikan pada wanita yang sudah menikah maupun yang belum aktif secara seksual. Kalau Anda belum mendapatkan vaksin HPV segera hubungi GA Clinic untuk informasi biaya dan pengaturan jadwalnya.
Pap Smear Berperan Penting Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks
Dalam semua kasus kanker serviks yang pernah saya tangani, semua pasiennya mempunyai kesamaan yaitu TIDAK PERNAH melakukan pap smear atau pernah pap smear tapi sudah sangat lama sekali.
Pap smear adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim kemudian diperiksa di laboratorium. Dengan deteksi dini dari hasil informasi pap smear dan kemudian pengangkatan sel-sel abnormal, kanker serviks dapat dicegah secara maksimal.
Pap smear sebaiknya dilakukan SETAHUN SEKALI untuk wanita berusia 21-65 tahun. Anda bisa melakukan tes pap smear di GA Clinic dengan menghubungi nomor dibawah.
Ciri-ciri dan Gejala Kanker Serviks Yang Mungkin Terjadi
Pada tahap awal, wanita dengan kanker serviks awal dan pre-kanker tidak akan mengalami gejala. Pasalnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala hingga tumor terbentuk. Tumor kemudian bisa mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel-sel sehat. Gejala kanker serviks bisa ditandai dengan ciri-ciri berikut ini.
- Perdarahan yang tidak wajar dari vagina. Misalnya perdarahan padahal Anda tidak sedang haid, menstruasi yang lebih panjang, perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, setelah menopause, setelah buang air besar, atau setelah pemeriksaan panggul.
- Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
- Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
- Nyeri saat berhubungan seks atau berhubungan seks.
- Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
- Badan lemas dan mudah lelah.
- Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
- Kehilangan nafsu makan.
- Cairan vagina yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.
- Salah satu kaki membengkak.
Ada beberapa kondisi lainnya, seperti infeksi, yang dapat menyebabkan berbagai ciri-ciri kanker serviks tersebut. Namun, apa pun penyebabnya, Anda tetap harus mengunjungi dokter untuk memeriksakannya. Mengabaikan kemungkinan gejala kanker serviks hanya akan membuat kondisi memburuk dan kehilangan kesempatan perawatan yang efektif.
Lebih baik lagi, jangan menunggu hingga gejala kanker serviks muncul. Cara terbaik untuk merawat kelamin Anda dengan melakukan tes pap smear dan pemeriksaan panggul secara rutin ke dokter kandungan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala kanker serviks yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Prosedur Perawatan Kanker Serviks
Semakin cepat Anda mendeteksi gejala kanker serviks dan penyakitnya, semakin mudah pula untuk mengobati kanker serviks.
Pengobatan untuk kanker serviks cukup rumit. Rumah sakit akan menyiapkan tim ahli yang ditentukan untuk mengatasi tahap awal dan tahap lanjut kanker serviks. Walau idealnya menangani kanker serviks pada tahap awal, biasanyabanyak kasus kanker serviks yang tidak cukup cepat didiagnosis.
Biasanya, ada tiga pilihan penanganan utama untuk kanker serviks, operasi, radioterapi dan kemoterapi.
1. Operasi
Tindakan ini akan mengangkat bagian yang terinfeksi kanker. Anda dan tim medis Anda harus bekerja sama untuk hasil yang terbaik:
Radical trachelectomy – serviks, jaringan sekitar dan bagian atas vagina diangkat, namun rahim tetap pada tempatnya sehingga Anda masih bisa punya anak. Karena itulah tindakan bedah ini biasanya jadi prioritas untuk wanita yang memiliki kanker serviks tahap awal dan masih mau punya anak.
Histerektomi – serviks dan rahim diangkat, tergantung pada tahap kanker, mungkin diperlukan untuk mengangkat indung telur dan tuba falopi. Anda sudah tidak bisa memiliki anak lagi jika Anda melakukan histerektomi.
Pelvic exenteration – operasi besar di mana serviks, vagina, rahim, kemih, indung telur, tuba falopi dan rektum diangkat. Seperti histerektomi, Anda sudah tidak bisa punya anak lagi setelah menjalani pembedahan ini.
2. Radioterapi
Pada tahap awal kanker serviks, Anda dapat ditangani dengan radioterapi atau dikombinasikan dengan operasi. Kemudian, apabila kanker sudah pada tahap lanjut, dokter dapat merekomendasi radioterapi dengan kemoterapi untuk mengurangi perdarahan dan rasa sakit pada pasien.
Pada prosedur ini, tubuh Anda dipaparkan dengan radiasi. Sumber radiasi dapat berasal dari eksternal, dengan mesin yang memancarkan radiasi pada tubuh Anda, atau secara internal. Dengan metode internal, sebuah implan akan dipasang ke dalam tubuh Anda untuk memberi radiasi. Ada beberapa kasus di mana 2 metode ini dikombinasikan. Rangkaian radioterapi biasanya berlangsung selama 5 hingga 8 minggu.
3. Kemoterapi
Kemoterapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan radioterapi untuk menangani kanker serviks. Pada kanker tahap lanjut, metode ini sering digunakan untuk mencegah pertumbuhan kanker. Anda akan membuat janji untuk mendapatkan dosis kemoterapi melalui infus.
Semua penanganan kanker serviks dapat memiliki efek samping. Anda harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter. Anda mungkin akan mengalami menopause dini, penyempitan pada vagina, atau limfedema setelah menjalani perawatan kanker serviks.
Demikian 4 hal yang harus Anda ketahui tentang kanker serviks. Semoga artikel ini bisa memberi pencerahan dan menambah pengetahuan Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau penjelasan lebih lanjut silakan datang ke GA Clinic yang bisa Anda hubungi di alamat dibawah.
Leave a Reply